Design Vending Machine

Penulisan Vending Machine

Sejarah vending machine pertama diperkirakan telah diciptakan pada abad pertama oleh Hero dari Alexandria, seorang matematikawan dan insinyur terkenal karena semangat inovatif. Hero's penemuan ditiadakan air suci dengan pembayaran satu koin. Air suci ini pembeli memasukkan koin ke dalam mesin, di mana ia mendarat di atas nampan. Nampan ini adalah terpasang pada tuas, yang membuka katup, melepaskan air. Untuk memastikan bahwa pembeli tidak terlalu banyak air suci, nampan dirancang untuk bergerak dengan berat koin. Itu akan terus menerus hingga ujung koin jatuh, dan penyeimbangakan kemudian tutup katup.

Tidak sampai lebih dari seribu tahun kemudian bahwa penemuan Hero menjadi populer lagi. Pada tahun 1880-an, mesin penjual di London dibagikan kartu pos. Ini adalah yang pertama dioperasikan koin mesin penjual seperti kita mengenali mereka hari ini. Pertama di Amerika dijual mesin penjual permen karet untuk melatih wisatawan pada tahun 1888. Pada tahun 1897, inovasi menyerang lagi ketika gerakan ini ditambahkan ke mesin. Sebuah perusahaan manufaktur berpikir bahwa penambahan angka di mesin-mesin, yang akan bergerak di sekitar setelah setiap pembelian, akan menarik lebih banyak pelanggan. Membuktikan bahwa suatu penemuan dapat membuat yang lain, jenis baru ini gerakan mekanis menjadi dasar bagi mesin slot dan pinball

.

Jika suatu saat anda berkesempatan menjejakkan kaki anda di negeri sakura, mungkin pemandangan yang tampak di gambar di samping akan jadi pemandangan biasa bagi anda. Ya… di Jepang , di mana salah satu poros teknologi dunia adalah trademark bangsa ini, keberadaan mesin penjual otomatis (vending machine) seakan bagian tak terlupakan dari sudut jalan, stasiun kereta, terminal bus, gedung-gedung kampus, dan setiap fasilitas umum. Intinya keberadaannya hampir bisa ditemukan di mana-mana. Barangkali jika dicoba dianalogikan, vending machine ini mirip dengan pedagang kaki lima ala Indonesia. Bedanya di vending machine, segala proses jual beli dilakukan sendiri oleh sang pembeli. Sang pembeli yang ingin membeli barang tinggal memasukkan uang dalam jumlah tertentu sesuai harga yang tertera. Pilih produk yang ingin dibeli (biasanya dengan cara menekan tombol di dekat produk yang diinginkan), kemudian produk yang diinginkan akan keluar, jika ada uang kembalian maka uang kembalian akan keluar di bagian box uang kembalian, selesai.

dan memang seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya, bahwa masih banyak jenis vending machine di Jepang. Di beberapa stasiun misalnya terdapat vending machine yang menjual minuman hangat siap saji, sehingga kita bisa menyeruput kopi, coklat atau teh untuk menghangatkan tubuh kita di saat musim dingin. Menyeruput segarnya jus jeruk, jus anggur, jus melon di tengah teriknya musim panas :) . Keberadaan vending machine yang sedemikian tersebar di Jepang sampai ke pelosok, saat turis berwisata di daerah okutama yang cukup jauh dari pusat kota tokyo, eh masih bisa juga menjumpai vending machine, dengan harga makanan standard yang artinya sama dengan harga jika membeli di pusat kota tokyo. Beberapa vending machine juga menyedikan buku, komik, bahkan pakaian dalam juga tersedia di vending machine.

  • Rancangan Desain Mesin Minuman






  • Flowchart





  • Desain Akhir Mesin Minuman ”SOFT Drink & COFFEE”





KESIMPULAN

Satu lagi nilai yang perlu dipelajari dari bangsa Jepang adalah, umumnya transaksi di Jepang menggunakan azas kejujuran sebagai faktor yang dihitung dalam merancang setiap perangkat mesin otomatis. Jadi meskipun sebetulnya transaksi bisa diakali dengan beberapa cara, sehingga tanpa mengeluarkan uang sepeserpun kadang bisa diperoleh barang yang kita inginkan, namun orang Jepang memilih untuk tidak melakukannya. Dengan demikian ekonomi tetap berjalan dengan baik, vending machine terawat dengan baik, inovasi-inovasi baru bermunculan tanpa rasa takut akan adanya orang-orang yang akan mencurinya. Satu tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia, jika vending machine ini ada di Indonesia, apakah nasibnya akan sama dengan telepon umum koin yang karena keusilan orang-orang tertentu umurnya hanya bertahan beberapa minggu sejak dipasang? tampaknya kita harus berbenah secepatnya. Dan Kalo menurut kami sendiri keberadaan vending machine merupakan bukti kemakmuran suatu negara dan minimnya kejahatan. Saya katakan begitu sebab kalo situasi negara tidak aman banyak pencurian, perampokan, penjambretan ga mungkin ada pihak vendor berani-beraninya menaruh vending machine di pinggir jalan. Bisa – bias abis duitnya abis pula minumannya di bobol ama anak tongkrongan... Cape' deh... Yah kita doakan mudah – mudahan Indonesia cepat maju sehingga bisa ada vending machine di pinggiran jalan.. Amin


Asal Muasal Penyakit AIDS


Virus HIV AIDS sebenarnya bukan berasal dari simpanse, tetapi ciptaan para ilmuwan yang kemudian diselewengkan melalui rekayasa tertentu untuk memusnahkan etnis tertentu. (Jerry D. Gray, Dosa-dosa Media Amerika - Mengungkap Fakta Tersembunyi Kejahatan Media Barat, Ufuk Press 2006 h. 192).

Tulisan Allan Cantwell, Jr. M.D. ini mengungkapakan rahasia asal-usul AIDS dan HIV, juga bagaimana ilmuwan menghasilkan penyakit yang paling menakutkan kemudian menutup-nutupinya.

Teori” Monyet Hijau

1.Tidak sedikit orang yang sudah mendengar teori bahwa AIDS adalah ciptaan manusia. Menurut The New York Times yang terbit 29 Oktober 1990, tiga puluh persen penduduk kulit hitam di New York City benar-benar percaya bahwa AIDS adalah “senjata etnis” yang didesain di dalam laboratorium untuk menginfeksi dan membunuh kalangan kulit hitam. Sebagian orang bahkan menganggap teori konspirasi AIDS lebih bisa dipercaya dibandingkan teori monyet hijau Afrika yang dilontarkan para pakar AIDS. Sebenarnya sejak tahun 1988 para peneliti telah membuktikan bahwa teori monyet hijau tidaklah benar. Namun kebanyakan edukator AIDS terus menyampaikan teori ini kepada publik hingga sekarang. Dalam liputan-liputan media tahun 1999, teori monyet hijau telah digantikan dengan teori simpanse di luar Afrika. Simpanse yang dikatakan merupakan asal-usul penyakit AIDS ini telah diterima sepenuhnya oleh komunitas ilmiah.

2. “Pohon keturunan” filogenetik virus primata (yang hanya dipahami segelintir orang saja) ditampilkan untuk membuktikan bahwa HIV diturunkan dari virus primata yang berdiam di semak Afrika. Analisis data genetika virus ditunjukkan melalui “supercomputer” di Los Alamos, Mexico, menunjukkan bahwa HIV telah “melompati spesies’, dari simpanse ke manusia sekitar tahun 1930 di Afrika.

Eksperimen Hepatitis B Pra-AIDS kepada Pria Gay (1978-1981)

Ribuan pria gay mendaftar sebagai manusia percobaan untuk eksperimen vaksin hepatitis B yang “disponsori pemerintah AS” di New York, Los Angeles, dan San Fransisco. Setelah beberapa tahun, kota-kota tersebut menjadi pusat sindrom defisiensi kekebalan terkait gay, yang belakangan dikenal dengan AIDS. Di awal 1970-an, vaksin hepatitis B dikembangkan di dalam tubuh simpanse. Sekarang hewan ini dipercaya sebagai asal-usul berevolusinya HIV. Banyak orang masih merasa takut mendapat vaksin hepatitis B lantaran asalnya yang terkait dengan pria gay dan AIDS. Para dokter senior masih bisa ingat bahwa eksperimen vaksin hepatitis awalnya dibuat dari kumpulan serum darah para homoseksual yang terinfeksi hepatitis.

Kemungkinan besar HIV “masuk” ke dalam tubuh pria gay selama uji coba vaksin ini. Ketika itu, ribuan homoseksual diinjeksi di New York pada awal 1978 dan di kota-kota pesisir barat sekitar tahun 1980-1981.

Apakah jenis virus yang terkontaminasi dalam program vaksin ini yang menyebabkan AIDS? Bagaimana dengan program WHO di Afrika? Bukti kuat menunjukkan bahwa AIDS berkembang tak lama setelah program vaksin ini. AIDS merebak pertama kali di kalangan gay New York City pada tahun 1979, beberapa bulan setelah eksperimen dimulai di Manhattan. Ada fakta yang cukup mengejutkan dan secara statistik sangat signifikan, bahwa 20% pria gay yang menjadi sukarelawan eksperimen hepatitis B di New York diketahui mengidap HIV positif pada tahun 1980 (setahun sebelum AIDS menjadi penyakit “resmi’). Ini menunjukkan bahwa pria Manhattan memiliki kejadian HIV tertinggi dibandingkan tempat lainnya di dunia, termasuk Afrika, yang dianggap sebagai tempat kelahiran HIV dan AIDS. Fakta lain yang juga menghebohkan adalah bahwa kasus AIDS di Afrika yang dapat dibuktikan baru muncul setelah tahun 1982. Sejumlah peneliti yakin bahwa eksperimen vaksin inilah yang berfungsi sebagai saluran tempat “berjangkitnya” HIV ke populasi gay di Amerika. Namun hingga sekarang para ilmuwan AIDS mengecilkan koneksi apapun antara AIDS dengan vaksin tersebut.

Umum diketahui bahwa di Afrika, AIDS berjangkit pada orang heteroseksual, sementara di Amerika Serikat AIDS hanya berjangkit pada kalangan pria gay. Meskipun pada awalnya diberitahukan kepada publik bahwa “tak seorang pun kebal AIDS”, faktanya hingga sekarang ini (20 tahun setelah kasus pertama AIDS), 80% kasus AIDS baru di Amerika Serikat berjangkit pada pria gay, pecandu narkotika, dan pasangan seksual mereka. Mengapa demikian? Tentunya HIV tidak mendiskriminasi preferensi seksual atau ras tertentu. Apakah benar demikian?

Keserupaan dengan FLU Burung

Di pertengahan tahun 1990-an, para ahli biologi berhasil mengidentifikasi setidaknya 8 subtipe (strain) HIV yang menginfeksi berbagai orang di seluruh dunia. Telah terbukti, strain B adalah strain pra dominan yang menginfeksi gay di AS. Strain HIV ini lebih cenderung menginfeksi jaringan rektum, itu sebabnya para gay yang cenderung menderita AIDS dibandingkan non-gay

Sebaliknya, Strain HIV yang umum dijumpai di Afrika cenderung menginfeksi vagina dan sel serviks (leher rahim), sebagaimana kulup penis pria. Itu sebabnya, di Afrika, HIV cenderung berjangkit pada kalangan heteroseksual.

Para pakar AIDS telah memeberitahukan bahawa AIDS Amerika berasal dari Afrika, padahal Strain HIV yang umum dijumpai di kalangan pria gay nyaris tak pernah terlihat di Afrika! Bagaimana bisa demikian? Apakah sebagian Strain HIV direkayasa agar mudah beradaptasi ke sel yang cenderung menginfeksi kelamin gay?

Telah diketahui, pria ilmuwan SCVP (Special Virus Cancer Program) mampu mengadaptasi retrovirus tertentu agar menginfeksi jenis sel tertentu. Tak kurang sejak tahun 1970, para ilmuwan perang biologis telah belajar mendesain agen-agen (khususnya virus) tertentu yang bisa menginfeksi dan menyerang sel kelompok rasial “tertentu”. Setidaknya tahun 1997, Stephen O’Brien dan Michael Dean dari Laboratorium Keanekaragaman Genom di National Cancer Institute menunjukkan bahwa satu dari sepuluh orang kulit putih memiliki gen resisten-AIDS, sementara orang kulit hitam Afrika tidak memiliki gen semacam itu sama sekali. Kelihatannya, AIDS semakin merupakan “virus buatan manusia yang menyerang ras tertentu” dibandingkan peristiwa alamiah.

Berkat bantuan media Amerika, virus ini menyebar ke jutaan orang tertentu di seluruh dunia sebelum segelintir orang mulai waspada akan kejahatan di balik penciptaan virus ini. Di tahun 1981, pejabat kesehatan memastikan “masyarakat umum” bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan. “AIDS adalah penyakit gay” adalah jargon yang sering dikumandangkan media.

Setidaknya tahun 1987, Robert Gallo memberitahu reporter Playboy, David Black, “Saya pribadi belum pernah menemukan satu kasus pun (di Amerika) dimana pria terkena virus (AIDS) dari seorang wanita melalui hubungan intim heteroseksual .” Gallo melanjutkan, “AIDS tak akan menjadi bahaya yang tak bisa teratasi bagi masyarakat umum.” Apakah ini sekedar spekulasi ataukah Gallo mengetahui sesuatu yang tidak ia ceritakan?

Sumber : Kaskus

Group Decision Support System (GDSS)

Group Decision Support System (GDSS) merupakan suatu kelas dari sistem pertemuan elektronik, kolaborasi teknologi yang dirancang untuk mendukung pertemuan dan kerja kelompok GDSS adalah berbeda dari kerjasama yang didukung komputer (CSCW computer supported cooperative work) GDSS adalah teknologi yang lebih terfokus pada dukungan tugas, sedangkan alat CSCW memberikan dukungan komunikasi umum

Group Decision Support System (GDSS) yang disebut sebagai sebuah Group Support System (SSU) atau sistem pertemuan elektronik sejak mereka bersama yayasan serupa. Namun GDSS hari ini ditandai dengan menjadi diadaptasi untuk sekelompok orang yang bekerja sama untuk mendukung terpadu pemikiran sistem pengambilan keputusan yang rumit. Peserta menggunakan komputer umum atau jaringan untuk memungkinkan kolaborasi.

Mendukung penelitian yang signifikan mengukur dampak dari:
• Mengadaptasi faktor manusia untuk teknologi tersebut,
• Memfasilitasi interdisipliner kolaborasi, dan
• Mempromosikan efektif belajar organisasi.
Group Decision Support Sistem dikategorikan dalam waktu-tempat paradigma.
Apakah sinkron atau asinkron matriks sistem terdiri dari:
• waktu yang sama dan tempat yang sama
• waktu yang sama tempat yang berbeda
• waktu yang berbeda dan tempat yang berbeda
• waktu yang berbeda tetapi tempat yang sama

Beberapa produk perangkat lunak komersial GDSS mendukung praktek. Terbaru adalah ynSyte's WIQ, keputusan kolaboratif mesin platform teknologi yang telah meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan kolaboratif oleh 51%. CEO ynSyte baru-baru ini menunjukkan Caporaso Patricia WIQ pada pertemuan MAFN "kata pasar sangat ingin melihat aplikasi perangkat lunak sosial untuk proses pengambilan keputusan karena melampaui waktu dan ruang."

Ada juga sebuah inisiatif untuk menciptakan perangkat lunak sumber terbuka yang dapat mendukung proses kelompok serupa di bidang pendidikan, di mana kategori dari perangkat lunak ini telah disebut sebagai Pembicaraan Support System

Alat
Alat-alat yang kami sediakan secara kolektif dikenal sebagai Group Decision Support Software (GDSS) dan mereka dirancang untuk memungkinkan kelompok peserta untuk bekerja secara interaktif dalam sebuah lingkungan elektronik. Sistem GDSS membantu pengguna untuk memecahkan masalah yang kompleks, menyiapkan rencana rinci dan proposal, menyelesaikan konflik, dan menganalisa dan memprioritaskan masalah secara efektif. Mereka sangat baik dalam situasi yang melibatkan visi, perencanaan, penyelesaian konflik, pembentukan tim, dan evaluasi.
Setiap peserta memiliki terminal komputer yang mereka berinteraksi dengan anggota kelompok lainnya. Adalah jaringan komputer sehingga masing-masing individu layar adalah pribadi, namun informasi yang mereka masukkan anonim ditampilkan di layar publik.

Proses
Tipikal sesi GDSS meliputi empat tahap:
• Idea Generation
• Idea Konsolidasi
• Idea Evaluasi
• Pelaksanaan Perencanaan
GDSS tidak menggantikan interaksi manusia, melainkan mendukung dan meningkatkan kelompok proses pengambilan keputusan; biasanya 30% dari interaksi terjadi pada komputer.
Manfaat
• Informasi lebih lanjut dalam waktu yang lebih singkat: Sejak GDSS memungkinkan anggota kelompok untuk berkontribusi secara paralel, secara signifikan lebih lanjut dapat dikumpulkan dalam waktu yang lebih singkat.
• Greater Partisipasi: The anonimitas yang disediakan oleh GDSS memungkinkan anggota kelompok untuk mengekspresikan diri mereka secara bebas, mengurangi resiko 'berpikir kelompok' dan kesesuaian tekanan. Suara yang paling keras tidak perlu mendominasi diskusi.
• Lebih struktur: Lebih terfokus dan terkonsentrasi hasil diskusi dengan GDSS daripada yang mungkin dalam pertemuan tradisional. Relevan digressions diminimalkan.
• Otomatis Dokumentasi: Komentar tidak pernah terlupakan, hasil yang tersedia segera, dan grafik yang sangat baik memudahkan untuk melihat (dan karena itu membahas) wilayah sengketa.
Aplikasi
• Perencanaan Strategis - Lakukan analisis lingkungan, mengembangkan visi, mengidentifikasi tujuan, dan membangun rencana aksi.
• Evaluasi Proyek - Menilai pencapaian tujuan, dampak, relevansi, efektivitas biaya, dan arah masa depan.
• Fokus Kelompok dan Expert Panel - menimbulkan pendapat dan memahami kebutuhan.
• Resolusi Konflik - Bandingkan poin-of-view, memahami perbedaan, dan mencari landasan bersama.
• Problem Solving - Identifikasi penyebab, menyarankan alternatif, pilih solusi, dan mengembangkan rencana implementasi.

    kampus gw

    komunitas gundar

    MOVIES

    my office

    pasca gundar

    perpus gundar

    repsitory

    my fish

    my hamster

    PENGUNJUNG KE :

    ANDA PENGUNJUNG KE :

    bagaimana menurut anda tentang blog ini

    FOLLOWERS